Dalam rangka Peringatan Hari Nusantara , HAPPI Cabang Jawa Timur dan Pusat Studi Kebumian, Bencana dan Perubahan Iklim (PSKBPI) LPPM ITS Surabaya akan menyelenggarakan:

Semiloka Nasional Kebencanaan “Pembelajaran Pengelolaan Bencana di Kawasan Pesisir Indonesia 2018: Tantangan dan Harapan di Masa Depan”.

Latar Belakang

Tahun 2018 Indonesia diwarnai dengan serangkaian bencana yang cukup menyita perhatian publik dan pemerintah yaitu Gempa di Lombok dan Gempa yg disusul tsunami di Palu dan Donggala. Kerugian material dan korban sangat besar. Palu misalnya mengalami kemunduran infrastruktur secara sangat serius.

Secara umum, pemerintah daerah dan masyarakat belum siap menghadapi bencana tersebut sehingga menimbulkan komplikasi yang tidak seharusnya terjadi. UU No 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana telah memberikan arahan dan pedoman bagi penanganan bencana, namun belum banyak pemerintah daerah (terutama kawasan pesisir yang padat penduduk) yang melakukan upaya-upaya memadai yang diamanahkan oleh UU tsb. Banyak daerah belum memiliki dokumen Rencana Tanggap Darurat Bencana, terutama yang berbasis komunitas.

Pelajaran apakah yg dapat kita petik dari peristiwa bencana sepanjang tahun 2018 ini ? Apa yang menjadi tantangan dan apakah ada harapan untuk membangun ketangguhan menghadapi bencana di masa depan, terutama di kawasan pesisir yang padat penduduk ?

Bentuk Kegiatan

Untuk bertukar pengalaman, dan pikiran antara para pelaku, peneliti dan pengamat kebencanaan serta merumuskan langkah-langkah strategis menyiapkan dan membangun ketangguhan menghadapi bencana di kawasan pesisir ke depan, ITS bermaksud menyelenggarakah sebuah semiloka nasional tentang hal ini, pada :

Hari/tanggal : Selasa, 11 Des. 2018, Jam : 09.00-16.00.

Tempat : Ruang Sidang Utama, Rektorat Lantai I, Kampus ITS Sukolilo.

Pembicara

  1. Pembicara Kunci : Mayjend (Purn). Prof. Syamsul Maarif (Unhan) dan Prof. Dietriech Bengen (IPB).
  1. Pembicara : Dr. Harkunti (ITB), Dr. Abdul Muhari (KKP), Dr. Amien Widodo (ITS), Gus Hafidz (sukarelawan SANTANA SPMAA Lamongan).

Peserta Semiloka

Peserta semiloka diharapkan sekitar 100 orang dari kalangan akademisi, LSM, ormas, KADIN dan otoritas penanganan bencana di Prov dan Kabupaten/kota di Indonesia, terutama yang memiliki potensi bencana gempa bumi dan tsunami.