SIARAN PERS
FGD KAJIAN TEKNOLOGI PERADABAN
SURABAYA, 12 Mei 2016

FGD PSKBPI ke 2

Beberapa bulan ini sejak September 2015 sampai sekarang, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya telah mengadakan seminar tentang arkeologi atau sejarah leluhur kita dan ini menjadi tidak umum sebab ITS tidak mempunyai jurusan arkeologi, antropologi ataupun sejarah. Dari hasil pemaparan para narasumber dari berbagai latar belakang tersebut, tersirat bahwa masih banyak sekali informasi yang belum tergali dari berbagai peradaban leluhur kita. Buku sejarah Indonesia menyebutkan bahwa peradaban baru mulai abad ke 3, dan kita tahu di belahan negara lain sudah ada sebelum masehi. Benarkah kita ini ada mulai abad ke 3? Selama ini pula kita menganggap orang orang yg hidup sebelum masehi hidupnya di gua gua dan makan daging mentah.

Penelitian modern dengan alat alat dan metode yg baru bisa membuktikan bahwa bangsa Indonesia sudah ada ribuan tahun sebelum masehi. Teknologi saat ini memungkinkan untuk penelitian secara detail, mulai dari umur, kehidupan sosial ekonomi dan teknologi peradaban saat itu. Ini menyiratkan bahwa pendekatan multidsiplin ilmu sangat diperlukan, baik disiplin formal maupun non formal. Kita, ITS mempunyai sain dan teknologi untuk ikut membantu negara dalam mengungkap sain dan teknologi leluhur kita di masa lampau dan mengungkap jatidiri bangsa. Ini bisa menjadi salah satu penelitian dan atau produk GENUIN (asli) tanpa tandingan. Untuk memperoleh itu maka penelitian peradaban bisa dijadikan salah satu KOMPETENSI penelitian perguruan tinggi di negara ini
.
Kita bisa meneliti bagaimana leluhur kita berSOSIAL dan berEKONOMI dalam negeri dan luar negeri. Kita juga bisa mencari lebih dalam tentang SARANA dan PRASARANA dalam bersosial ekonomi dalam maupun luar negeri. Hasil penelitian dan atau temuan ini kita seminarkan, kita bukukan dan tidak lupa kita diajarkan kepada generasi penerus agar tahu kehebatan para pendahulunya dan agar bisa meneliti lebih detail dengan harapan mendapatkan kebenaran sejarah dan sangat mungkin kita akan menemukan sesuatu yang baru.
Studi lainya seperti:

  1. Teknologi bangunan.
    Banyak bangunan peradaban yg tidak masuk akal kalau diukur dengan teknologi saat ini.
  2. Teknologi kapal leluhur
    Kapal kapal leluhur kita sangat dikenal di berbagai negara Asia Eropa, tapi sayang bentuk kapal saat itu belum diketahui dgn baik. Kalau mengingat ombak dan arus yg kuat di samudra maka kapal itu pastilah kapal yg hebat.
  3. Teknologi bahan bangunan
    Para leluhur menggunakan berbagai bahan bangunan mulai dari batu, bata, kayu, pantek, dll… dan cara menyiapkan dan membuat bahan bangunan belum diketahui dengan baik.
  4. Teknologi logam
    Para leluhur sudah menggunakan logam dan campuran logam untuk berbagai keperluan.
  5.  dll.

Salah satu misi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya adalah memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki untuk ikut serta dalam menyelesaikan problem-problem yang dihadapi oleh masyarakat (termasuk industri dan pemerintah). Sumberdaya yang dimiliki Pusat Studi Kebumian, Bencana dan Perubahan Iklim (PSKBPI) ITS bisa dipakai dalam membantu dalam mengungkap sain dan teknologi peradaban seperti teknologi kapal, teknologi logam, teknologi bahan, teknologi bangunan, teknologi irigasi, tentang ukuran dll Ini bisa menjadi salah satu penelitian GENUIN (asli) tanpa tandingan yang dimiliki bangsa Indonesia.

Bebearapa cagar budaya nasional sedang diusulkan agar bisa menjadi Cagar budaya Internasional seperti saat ini Kawasan Trowulan sedang diajukan ke UNESCO sebagai salah satu CAGAR BUDAYA Internasional. Ini mempunyai nilai strategis secara nasional maupun internasional. Untuk itu dibutuhkan Konsorsium penelitian bersama inter dan antar perguruan tinggi atau lembaga riset atau lembaga riset non formal lainnya.. Untuk mendapatkan masukan dalam penyusunan peta jalan (ROAD MAP) maka ITS mengadakan acara DISKUSI TERFOKUS KAJIAN TEKNOLOGI PERADABAN

Kami sangat senang dengan kehadiran bapak bapak ibu ibu serta saudara saudra semua yang ikut berpartisipasi aktif pada acara ini. Ini menunjukkan bahwa kita mempunyai keinginan yang sama untuk mengetahui dan mempelajari lebih jauh sejarah peradaban kita. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Disbudpar Jatim/BPCB, Bapak Samodra, Bapak Dwi Cahyono, Bapak Daniel M Rosyid, Juan Rahman dan tidak lupa juga terima kasih kepada semua pihak yang membantu acara ini.

PANITIA