Tak bisa dipungkiri bahwa sejarah memiliki nilai krusial tersendiri bagi suatu bangsa. Melalui sejarah, Bangsa Indonesia dapat tumbuh dan berkembang, terutama mengenai perkembangan teknologi. Oleh karena itu, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengadakan Diskusi Terfokus mengenai Teknologi Peradaban, Kamis (12/5).

Jas Merah, sebuah ungkapan dari mendiang Ir Soekarno yang artinya jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Akronim ini merupakan ajakan untuk segenap bangsa Indonesia agar tidak melupakan sejarahnya, karena sejarah merupakan bentuk ideologi serta identitas sejak bangsa ini ada.

Menurut Sejarah, ada beberapa kerajaan besar yang telah memberikan dampak bagi kehidupan masyarakat. Dipaparkan oleh pemateri dalam Kajian Diskusi Terfokus di Gedung Rektorat bahwa Kerajaan Majapahitlah yang saat ini memberikan kemampuan kepada Indonesia sebagai negara agraris.

Dikisahkan pula oleh Danang Wahyu Utomo SS Mhu, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur mengenai kerajaan Hindu terbesar yang berpusat di Jawa Timur ini. Tak kalah, Kerajaan Majapahit juga memiliki peradaban teknologi yang luar biasa.

Lanjutnya, hal tersebut dibuktikan dengan banyak ditemukannya saluran – saluran air, dan kanal- kanal yang terencana dengan baik. “Bahkan pada masa itu, mereka dapat membuat pipa dengan tanah liat,” ujar Danang Sang Arkeolog.

Teknologi canggih pun juga diterapkan oleh kerajaan yang memiliki armada perang yang besar ini untuk membuat bangunan. Seperti halnya candi-candi peninggalan Kerajaan Majapahit berbahan bebatuan yang tersusun rapih dan kokoh hingga era ini.

Inilah yang membuat para peneliti sejak dahulu terkagum-kagum. Seperti yang dikatakan pria lulusan Universitas Udayana ini mengenai bebatuan candi yang masih merekat walaupun umurnya sudah berabad-abad. “Kalau kita menggunakan semen sebagai perekat, tak sampai seabad pasti akan mengalami keretakan dan kerusakan,” imbuhnya.

Mengisahkan semua perkembangan teknologi sejak zaman Kerajaan Majapahit ini menginspirasi untuk perkembangan ilmu di era selanjutnya. Danang mengajak hadirin untuk terus mempelajari sejarah untuk kemajuan bidang ilmu apapun. “Penting bagi manusia abad millennium untuk mengetahui sejarah. Dari bidang ilmu teknologi saja, kita tahu teknologi masa lalu tidak kalah dengan teknologi saat ini,” pungkasnya. (Bal/Riz)